Jumat, Juli 03, 2009

Tukang Roti dan Petani

Tukang Roti dan Petani



Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh satu kilogram. Yakinlah ia, bahwa petani itu telah melakukan kecurangan.


Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan kesidang pengadilan. Pada saat sidang, hakim berkata pada petani,"Tentu kau mempunyai timbangan?""Tidak, tuan hakim," jawab petani."Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau jual itu?" tanya hakim. Petani itu menjawab, "Ah, itu mudah sekali dijelaskan, tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu.Ternyata roti yang dijual tukang roti itupun beratnya kurang dari 1 kg . . . . . . . . . .Dan tukang roti itupun harus berhadapan dengan hakim.


"Smiley...! Cukup banyak contoh, kekesalan kita pada orang lain berasal dari sikap kita sendiri pada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar